Mungkin diada-ada karena perasaan yang masih ada.
Misalnya pada saat putus. Biasanya, putus yang benar-benar tuntas, akan berhenti di kata putus, diterima keputusannya, sepakat, sudah. Kalau masih ada kalimat-kalimat yang menyusul, kemungkinan besar ada sesuatu yang lain selain dari sekadar menyudahi hubungan. Dan itu biasanya berimbas pada sulitnya melupakan. Saking seringnya kalimat itu dipakai, akhirnya membuat kita semua jenuh, jengah, dan merasa itu semua basi. Inilah kalimat basi itu…
1. Kamu Terlalu Baik Buat Aku
Kalau yang ini sih semuanya pasti udah tau ya. Udah kelewat basi hehe ... These words are full of sh*t.
2. Kamu Pasti Dapet yang Lebih Baik dari Aku
Kalimat seperti ini cuma pantas dibalas dengan satu kalimat, “Yeah, of course I will!”. Tp itu bagi orang normal, pada kenyataannya tetap aja banyak yang berhasil dibuat lemah dengan kalimat itu, dan akhirnya membuat urusan semakin panjang dengan mengucapakan, “Emang banyak yang lebih baik dari kamu, tapi aku maunya cuma kamu.” di bales gombal yg dengan tatapan nanar-nanar ngenes gitu hehe .. Urusan semakin panjang karena si dia emang udah nggak mau sama kamu. Alhasil, kamu ditinggal move on duluan. Dan hingga kini, kamu masih di situ-situ aja, menanti dia yang nggak baik-baik amat itu.
3. Aku Nggak Pantes Buat Kamu
Kalimat inilah yang paling sering digunakan oleh juara sandiwara sedunia. Playing victim, atau bermain sebagai korban adalah hobinya. Dia membuat seolah-olah dialah yang salah, seolah-olah dia yang jadi korban, seolah-olah kalian berpisah bukan karena kamu membosankan. Padahal pada kenyataannya, ada dia yang lain yang lebih menyenangkan.
4. Tapi Kita Masih Bisa Jadi Temen Kan?
Kalimat ini (dan jika jawabannya “ya”) hanya berlaku pada malam ketika putus saja. Besoknya, lusa, seminggu kemudian, setahun kemudian, seumur hidup berikutnya, tlp ga pernah, sms ga pernah, bbm apalagi ... dan pas ketemu malah kaya orang asing yang nggak pernah kenal.
5. Aku Nggak Mau Kamu Makin Sakit Karena Aku
Dia tau, dia sadar selama ini dia menyebabkan kesakitan pada diri kamu. Dia memutuskan pergi, benar. Tapi dengan berbicara seperti ini, dia cuma menambah kesakitan sebelum dihadirkannya puncak rasa sakit, yaitu benar-benar ditinggal pergi. Seharusnya kalau selama ini dia menyebabkan sakit, berubahlah menjadi yang membawa kebahagiaan. Mikir woy mikirrrr !!! bukannya malah pergi -____-"
6. Ini Bukan Salah Kamu, Ini Salah Aku
Dia meyakinkan kamu bahwa ini salahnya, supaya kamu tenang dan mau melepasnya… sehingga dia pun bisa tenang lepas darimu untuk mengejar yang lainnya. Dasaarrrr kampretttttttttt !!!! balok mana balok !!!!
7. Nggak Akan Ada Akhir yang Bahagia Untuk Kita
Ini beda tipis si sama nomor 1 . Tapi ini benar, senggaknya bagi mereka yang pernah menjalani cinta yang sama-sama sudah tau endingnya akan seperti apa, yang meski mereka perjuangkan setengah mati pun sudah diketahui akhirnya berpisah juga, yang semakin diperjuangkan akhirnya semakin menyakitkan.
Begitulah 7 kalimat-kalimat sakti sekaligus basi yang sering dilontarkan ketika putus. Sebagian mungkin diucapkan dengan jujur, tapi hanya sebagian kecil. Kecil sekali. Namun kita berhak tau, apa alasan sebenarnya dan mengapa harus ditutupi? Sebagian besarnya hanya untuk menutupi dua alasan ini:
“Bosan” dan “Aku menemukan yang lebih baik.”
Jadi kalian udah pernah ngerasain yang nomer berapa aja sob? atau mungkin ada lagi? aku sih 1-5 ngerasain banget booooooo :`)