Thursday, November 13, 2014

7 Kalimat Sakti Sekaligus Basi Saat Putus

Sesuatu yang diakhiri, harusnya ya udah diakhiri aja. Kalau masih ada embel-embelnya, berarti memang masih ada sesuatu. Entah itu masih ada permintaan maaf, masih ada alasan, atau masih ada permintaan lain, yang pastinya semuanya nggak masuk diakal dan terkesan diada-ada.

Mungkin diada-ada karena perasaan yang masih ada.

Misalnya pada saat putus. Biasanya, putus yang benar-benar tuntas, akan berhenti di kata putus, diterima keputusannya, sepakat, sudah. Kalau masih ada kalimat-kalimat yang menyusul, kemungkinan besar ada sesuatu yang lain selain dari sekadar menyudahi hubungan. Dan itu biasanya berimbas pada sulitnya melupakan. Saking seringnya kalimat itu dipakai, akhirnya membuat kita semua jenuh, jengah, dan merasa itu semua basi. Inilah kalimat basi itu…

1. Kamu Terlalu Baik Buat Aku

Kalau yang ini sih semuanya pasti udah tau ya. Udah kelewat basi hehe ... These words are full of sh*t.

2. Kamu Pasti Dapet yang Lebih Baik dari Aku

Kalimat seperti ini cuma pantas dibalas dengan satu kalimat, “Yeah, of course I will!”. Tp itu bagi orang normal,  pada kenyataannya tetap aja banyak yang berhasil dibuat lemah dengan kalimat itu, dan akhirnya membuat urusan semakin panjang dengan mengucapakan, “Emang banyak yang lebih baik dari kamu, tapi aku maunya cuma kamu.” di bales gombal yg dengan tatapan nanar-nanar ngenes gitu hehe .. Urusan semakin panjang karena si dia emang udah nggak mau sama kamu. Alhasil, kamu ditinggal move on duluan. Dan hingga kini, kamu masih di situ-situ aja, menanti dia yang nggak baik-baik amat itu.

3. Aku Nggak Pantes Buat Kamu

Kalimat inilah yang paling sering digunakan oleh juara sandiwara sedunia. Playing victim, atau bermain sebagai korban adalah hobinya. Dia membuat seolah-olah dialah yang salah, seolah-olah dia yang jadi korban, seolah-olah kalian berpisah bukan karena kamu membosankan. Padahal pada kenyataannya, ada dia yang lain yang lebih menyenangkan.

4. Tapi Kita Masih Bisa Jadi Temen Kan?

Kalimat ini (dan jika jawabannya “ya”) hanya berlaku pada malam ketika putus saja. Besoknya, lusa, seminggu kemudian, setahun kemudian, seumur hidup berikutnya, tlp ga pernah, sms ga pernah, bbm apalagi ... dan pas ketemu malah kaya orang asing yang nggak pernah kenal.

5. Aku Nggak Mau Kamu Makin Sakit Karena Aku

Dia tau, dia sadar selama ini dia menyebabkan kesakitan pada diri kamu. Dia memutuskan pergi, benar. Tapi dengan berbicara seperti ini, dia cuma menambah kesakitan sebelum dihadirkannya puncak rasa sakit, yaitu benar-benar ditinggal pergi. Seharusnya kalau selama ini dia menyebabkan sakit, berubahlah menjadi yang membawa kebahagiaan. Mikir woy mikirrrr !!! bukannya malah pergi -____-"

6. Ini Bukan Salah Kamu, Ini Salah Aku

Dia meyakinkan kamu bahwa ini salahnya, supaya kamu tenang dan mau melepasnya… sehingga dia pun bisa tenang lepas darimu untuk mengejar yang lainnya. Dasaarrrr kampretttttttttt !!!! balok mana balok !!!!

7. Nggak Akan Ada Akhir yang Bahagia Untuk Kita

Ini beda tipis si sama nomor 1 . Tapi ini benar, senggaknya bagi mereka yang pernah menjalani cinta yang sama-sama sudah tau endingnya akan seperti apa, yang meski mereka perjuangkan setengah mati pun sudah diketahui akhirnya berpisah juga, yang semakin diperjuangkan akhirnya semakin menyakitkan.


Begitulah 7 kalimat-kalimat sakti sekaligus basi yang sering dilontarkan ketika putus. Sebagian mungkin diucapkan dengan jujur, tapi hanya sebagian kecil. Kecil sekali. Namun kita berhak tau, apa alasan sebenarnya dan mengapa harus ditutupi? Sebagian besarnya hanya untuk menutupi dua alasan ini:

“Bosan” dan “Aku menemukan yang lebih baik.”

Jadi kalian udah pernah ngerasain yang nomer berapa aja sob? atau mungkin ada lagi? aku sih 1-5 ngerasain banget booooooo :`)

Friday, April 4, 2014

Pernahkah Merasa Disudutkan Karena Keputusanmu???

Kadang kita tak pernah mengerti mengapa seseorang bisa memutuskan untuk melakukan hal A, hal B, hal C, dan seterusnya. Mungkin di mata kita sekilas hanya terlihat anggapan umum bahwa bila seseorang yang melakukan hal A, maka dia seperti ini orangnya. Bila dia melakukan hal B, maka standar B akan muncul juga. Sepertinya, di dunia ini sudah tercipta standar-standar dan kriteria untuk semua hal yang dilakukan manusia. Standar bahwa hal itu bisa dikatakan baik atau buruk. Namun, apakah pernah terpintas bahwa tidak semua yang dikatakan tentang standar-standar itu selalu benar?. Ini tergantung kasus dan bagaimana sudut pandang anda melihat tentunya.

Terkadang untuk satu kasus saja, kita tak pernah tahu sebab yang jelas bila tidak menanyakan secara mendalam dan menyimaknya. Yang tersering dilihat adalah hanya saat suatu akibat muncul. Inilah yang nantinya disesuaikan dengan standar-standar pendapat manusia bahwa bila akibatnya begini, maka dia begitu orangnya. hoalaahhh!!!

Padahal, kita tak pernah mengetahui mengapa dia melakukan hal itu, membuat keputusan macam itu, sudut mana yang dia lihat. Ada pepatah yang mengatakan, "Dont JUDGE the book by its cover". Mungkin ini cocok untuk diterapkan kepada mereka yang hanya melihat luarnya saja, kulitnya saja tanpa mau tahu atau malas tahu akan keadaan yang sebenarnya. Semua prakiraan dikeluarkan berdasarkan standar-standar pendapat manusia yang sebenarnya tidak selalu benar. Bila standar itu menyatakan buruk, maka seumur hidup yang diingat hanya keburukannya saja. Namun, bila standar itu menyatakan baik, maka kebaikan akan tergerus cepat dengan standar yang buruk. Sungguh teganya.

Hidup itu memang bentuk traveling paling besar. Tanpa adanya pasang surut dan pengalaman dalam menyikapi masalah, hidup tidak akan berarti. Semakin bijak sikap untuk menyelesaikan dengan berbagai pertimbangan dan sudut pandang, maka dapat dikatakan semakin mantap keputusan itu diambil. Jadi, tolonglah, jangan sudutkan seseorang dengan keputusan yang menurut standar manusia itu buruk namun kau tak pernah mau menanyakan apa masalahnya dan mengapa. 


"Kadang seseorang berhenti peduli bukan karena ia sudah tak peduli lagi, tapi ia sadar bahwa kepeduliannya sudah tak dihargai"



Morita A sari_Bogor, 5 April 2014_02:48

Sunday, March 23, 2014

IDENTIFIKASI KETERITORIALAN BURUNG MALEO DI SULAWESI TENGAH


Maleo Senkawor atau Maleo (Macrocephalon maleo) adalah jenis burung gosong dengan ukuran sedang dan memiliki panjang sekitar 55 cm. Burung maleo ini merupakan satu-satunya burung di dalam genus tunggal Macrocephalon. Keunikan burung maleo terletak pada telurnya yang berukuran kurang lebih 11 cm dengan berat 240 gram hingga 270 gram. Telur Maleo memiliki ukuran sekitar 5 hingga 8 kali lipat ukuran telur ayam. Keunikan lainnya adalah anak burung Maleo yang telah menetas dapat langsung terbang. Hal ini tidak terjadi pada jenis burung lainnya. Saat ini keberadaan Burung Maleo terancam punah karena habitatnya yang semakin sempit karena diganggu oleh manusia dan nasib telur-telurnya yang diambil oleh manusia. Diperkirakan, jumlah Burung Maleo saat ini kurang dari 10.000 ekor. Ciri-ciri dari Burung Maleo, antara lain memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecoklatan, kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda keputihan. Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam. Burung Maleo jantan maupun betina memang serupa namun untuk betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan.Tidak semua tempat di Pulau Sulawesi dapat ditemukan Maleo. Ladang peneluran hanya ditemukan di daerah yang memiliki sejarah geologi yang beruhubungan dengan lempeng pasifik atau Australasia. Hewan endemik Indonesia ini hanya ditemukan di hutan tropis dataran rendah Pulau Sulawesi, khususnya daerah Sulawesi Tengah, yakni daerah Kabupaten Sigi dan Kabupaten Banggai. Maleo bersarang di daerah pasir yang terbuka, daerah sekitar pantai gunung berapi, dan daerah-daerah yang hangat dari panas bumi. Maleo mencari daerah hangat untuk penetasan telurnya. Dalam mengidentifikasi keteritorialannya guna menetaskan telurnya, Burung Maleo mempunyai sebuah benjolan di atas kepala yang berfungsi sebagai radar untuk mendeteksi tanah dengan panas bumi yang cukup. Burung Maleo meletakkan telurnya di kedalaman 30 hingga 50 cm. Proses pengeraman membutuhkan waktu sekitar 62-85 hari. Anak maleo yang baru menetas harus keluar sendiri ke permukaan tanah tanpa bantuan sang induk. Perjuangan untuk mencapai permukaan tanah akan membutuhkan waktu selama kurang lebih 48 jam. Hal ini pun tergantung pada jenis tanahnya. Sehingga tak jarang beberapa anak maleo dijumpai mati “ditengah jalan”. Tanah yang terlalu padat, akar-akar pohon yang terlalu rapat, lubang yang di gali terlalu dalam diduga menjadi faktor penyebab si Anak Maleo kehilangan banyak energi (kelelahan) hingga mengakibatkan kematian sebelum mencapai permukaan tanah. Anak Burung Maleo yang menetas akan mencari jalan keluar dengan menggali jalan keluar dari dalam tanah dan bersembunyi ke dalam hutan. Anak Maleo mempunyai kemampuan sayap seperti unggas dewasa dikarenakan nutrisi yang terkandung di dalam telur maleo lima kali lipat dari telur biasa. Anak Maleo kemudian harus mencari makan sendiri dan menghindari hewan pemangsa, seperti ular, kadal, kucing, babi hutan, dan burung elang, serta manusia. 
Burung Maleo merupakan burung endemik Pulau Sulawesi yang artinya burung tersebut hanya dapat bertahan hidup secara alami di Pulau Sulawesi. Saat sedang tidak bertelur dan mencari makan, Maleo berteduh di atas pohon, tempat favorit Maleo untuk berteduh. Tidak semua daerah di Sulawesi didatangi Maleo. Maleo senang melakukan peneluran di areal hutan. Lubang-lubang peneluran banyak terdapat di daerah yang sama, dengan suhu panas yang sesuai. Maleo senang berada di sekitar hutan pantai gunung berapi dan daerah pasir terbuka. Di alam terbuka, Maleo memakan biji-bijian seperti melinjo, semut, dan serangga kecil. Daya jelajah Maleo mencapai puluhan kilometer dan sebagian hidupnya dilakukan di darat. Maleo adalah monogami spesies (anti poligami) yang snagat setia pada pasangannya. Sepanjang hidupnya, ia hanya mempunyai satu pasangan. Burung ini tidak akan bertelur dan menikah lagi setelah pasangannya mati.
 Pada kenyataannya, Burung Maleo memang memiliki sistem keteritorialan yang tinggi dikarenakan sifat endemiknya terhadap Pulau Sulawesi. Dengan begitu, kita sebagai manusia dapat mengetahui bahwa Maleo memang mempunyai keunikan tersendiri dalam menentukan daerah habitatnya secara alami tanpa membutuhkan bantuan manusia. Empat fungsi keteritorialan, yaitu makan, keamanan, stimulasi, dan identitas secara nyata terpenuhi pada kehidupan Burung Maleo. 

Wednesday, March 12, 2014

#MomoSukaGitu #MSG

awak kalo nonton konser, tiketnya udah disobek, nontonnya dari luar
(@momo_morita)

momo kan, kalo beli pulsa, pulsanya udah masuk, momonya ganti nomer baru
(@vivifitriyanti)

Momo kalo buang sampah, sampahnya disimpen, momonya di buang
(@gietradcliffe)

kak momo kalo beli baju, lebelnya disimpen, bajunya dibuang
(@snuurhalimah)

Momo kalo lagi packing, bajunya dikeluarin, yang dibawa koper kosong
(@debbe209)

Momo kalo nyangkul, cangkulnya dibuang. nyangkulnya pake kaki aja
(@tsukilunacchi)

momo kalo makan jeruk, kulitnya dimakan jeruknya dibuang
(@tameta47)

momo kalo masak nasi, berasnya dibuang, airnya direbus
(@tameta47)

momo kalo dapet beasiswa, uangnya dirobek trus dia cari beasiswa yang lain lagi  
(tameta47)

momo kalo ngeprint A1, struknya momo kumpulin, posternya buat alas piknik
(@vivifitriyanti)

Momo kalau lg ujian pulpennya dikumpul, soal sama jawabannya dibawa pulang
(@adetiyapratiwi)

Momo kalo bobo, bantalnya taro di kaki, kepalanya ga pake bantal
(@debbe209)

momo kan, kalo nonton di leptop, CD nya momo buang, plastiknya momo masukin ke CD rom
(@vivifitriyanti)

momo kan, kalo nonton di leptop, CD nya momo buang, plastiknya momo masukin ke CD rom
(@vivifitriyanti)

Momo kalo beli es krim, es nya dibuang, stiknya dijilat
(@debbe209)

momo kalo mandi, showernya dinyalain, momonya mandi pake mitu
(@vivifitriyanti)

Momo kalo nonton TV, sukanya nonton pas iklan doang
(@debbe209)

momo kalau makan lemper, isinya dibuang, daunnya dimakan
(@sheba_nightray)

Momo kalo beli Kepiting, dagingnya dibuang, cangkangnya yg di makan
(@tsukilunacchi)

awak kalo beli galon, galonnya dibuang, abangnya disimpen dikostan
(@momo_morita)

momo kalo ke KL bawa temen dr jepun, momonya pulang ke indo, jepunnya ditinggal
(@allyshadrw)

momo kalo ke money changer, rupiahnya dituker dollarnya dibuang
(@tameta47)

Momo kalo lagi nyetir, setirnya dibuang mobilnya di dorong
(@tsukilunacchi)

momo kalo beli ayam, dagingnya momo buang, tulangnya momo makan
(@vivifitriyanti)

momo kalo beli kerudung, kerudungnya momo buang, plastiknya momo pake
(@vivifitriyanti)

momo kalo beli benih rumput, benihnya dibuang, bungkusnya ditanem.
(@tameta47)

Awak kalo lagi nyapu, sapunya dibuang, sampahnya ditiup aja
(@momo_morita)

Momo kalo mandi, sabunnya dimakan, odolnya dipake sabunan
(@debbe209)

momo kalo mati lampu, apinya di tiup, lilinnya ditugguin
(@tameta47)

Momo kalau beli somay, ditunggu sampe dagangannya abis, udah itu momo bantu beresin gerobaknya
(@adetiyapratiwi)

Momo kalo beli es teh, tehnya dibuang, esnya dimakan
(@debbe209)

DISCLAIMER: twit hanyalah fiksi dan tidak bermaksud untuk merugikan pihak manapun LOL



"Tertawalah sebelum tertawa itu bayar. hahahaaa"
"terima kasih jiwa-jiwa yang telah kreatif dan menghibur sekali diri ini"
"Semoga ada #MomoSukaGitu #MSG edisi berikutnya"
(Morita A Sari)



Thursday, February 27, 2014

Mengenal Arsitektur Lanskap dari Si Penekunnya

Mungkin banyak yang belum mengetahui apa sih itu landscape atau lanskap atau arsitek pertamanan dulunya?. Banyak sekali bidang yang bisa digeluti di bidang arsitektur lanskap atau landscape architecture ini, mulai dari skala mikro, meso hingga makro. Intinya, menjadi arsitek lanskap tidak selalu berhubungan dengan taman, karena semua elemen di atas bumi ini termasuk pada bidang landscape. Contoh mudahnya, landscape bisa dibedakan menjadi beberapa bagian berdasarkan kriterianya dan keunikannya, seperti Streetscape (lanskap jalan), Urbanscape (lanskap perkotaan), Ruralscape (lanskap perdesaan), Settlementscape (lanskap permukiman), mountaineusscape (lanskap pegunungan), riparian landscape (lanskap riparian/sempadan), riverscape (lanskap sungai), seascape (lanskap laut), industrial landscape (lanskap industri) dan masih banyak lagi. Semua bentukan-bentukan lanskap itu tanpa kita sadari membentuk sebuah pola pola tersendiri (patch) yang pastinya dihubungkan oleh berbagai jalur-jalur (corridor). Kesatuan ruang-ruang tersebut menjadi sebuah "Pekerjaan Rumah" dari seorang arsitek lanskap agar tercipta keharmonisan, keseimbangan, keindahan dan kenyamanan antara manusia sebagai mahluk hidup dan juga sekelilingnya. 

Ruralscape

Riverscape

Dalam prosesnya, secara akademis, pekerjaan arsitek lanskap dimulai pada tahap INVENTARISASI. Inventarisasi adalah proses yang mana seorang arsitek lanskap harus melakukan groundcheck atau pun pengambilan data pencitraan jarak jauh agar diperoleh data eksisting tapak yang akan dikerjakan atau menjadi proyek. Biasanya data menyangkut kemiringan lahan, topografi, iklim, vegetasi dan satwa, kualitas air, utilitas, persepsi masyarakat dan lainnya menyangkut semua hal tentang tapak. Biasanya seorang arsitek lanskap harus mencari data dalam bentuk spasial (peta-peta) maupun data kuantitatif atau kualitatif. Kemudian, setelah data terkumpul dapat dilakukan tahap ANALISIS menyangkut aspek-aspek yang dibutuhkan. Misalnya, analisis kesesuaian lahan untuk permukiman. Maka disana seorang arsitek lanskap harus mencari terlebih dahulu dengan literatur dan peraturan-peraturan yang ada tentang permukiman. Dari sanalah di dapat aspek-aspek yang mungkin dibutuhkan untuk dianalisis, seperti misalnya kemiringan lahan, jenis tanah, kadar bebatuan. dan iklim. Namun, analisis secara sederhana juga dapat dilakukan dengan teknis yang lain. Misalnya dengan meng-crosscheck titik-titik mana yang merupakan kendala apabila digunakan untuk kegiatan manusia kedepannya dan titik-titik mana yang merupakan potensi sehingga bisa dimanfaatkan dan dilestarikan keberadaannya. Maka, di tahap selanjutnya, yaitu SINTESIS, seorang arsitek lanskap harus bisa menyimpulkan berupa zonasi atau pembatasan, titik atau wilayah mana yang dapat dimanfaatkan untuk direncanakan atau didesain dan wilayah mana yang patut dihindari. Kemudian, seorang arsitek lasnkap dapat membuat Rencana Lanskap atau Site Plan bagi tapak tersebut. Hal ini bisa menyangkut perencanaan kawasan wisata, kawasan rekreasi, kawasan agroedutourism, kawasan pertanian, kawasan konservasi, kawasan permukiman tradisional dan masih banyak lagi bentuk-bentuk perencanaan yang mungkin dan dapat dilakukan oleh seorang arsitek lanskap. Gimana? keren kan? hohooo.

Tahap Inventarisasi
Oleh: Moritamomo

Tahap Analisis-Sintesis
Oleh: Moritamomo

Tahap Sintesis lainnya berupa Rencana Blok
Oleh: Moritamomo

Contoh Karya Perencanaan Lanskap untuk Jalur Kereta Wisata Kuliner di Kota Bogor
Oleh: Moritamomo

Selain merencanakan, seorang arsitek lanskap tentunya dituntut untuk bisa mendesain atau dalam arti lain menggambar atau mengkreasikan tapaknya menjadi sesuatu yang menarik, bermanfaat dan ekologis. Menarik disini dalam arti dapat menjadi sebuah "Point of View" atau daya tarik bagi manusia atau elemen lain di sekelilingnya. Menarik bisa dibuat dengan cara mendesain bentukan (form) yang unik, membubuhkan warna dan tekstur yang bisa menjadi ciri khas. Bermanfaat adalah saat desain yang dibuat dapat diimplementasikan dan digunakan oleh manusia sesuai dengan fungsinya, misalnya keberadaan taman kota dengan berbagai fasilitasnya, seperti lapangan bola, bulu tangkis, taman bermain anak, jogging track, picnic law sejatinya bisa dimanfaatkan sebagai ruang terbuka untuk aktivitas masyarakat kota. Terakhir yang tak pernah dilupakan dan merupakan ciri khas seorang arsitek lanskap adalah desain yang dibuat harus, kudu, penting dalam memperhatikan aspek EKOLOGIS. Hal ini tidak bisa diganggu gugat dikarenakan sebagai arsitek lanskap sudah seharusnya kita dapat menghadirkan kembali suasana hijau, sehat dan nyaman bagi keberlanjutan hidup semua mahluk hidup, baik manusia, tanaman maupun hewan. Seorang arsitek lanskap harus mampu menghadirkan kenyamanan ruang luar yang bermanfaat bagi aktivitas manusia dan juga habitat yang cocok bagi tanaman dan hewan.

Contoh Produk Desain Taman Malabar di Kota Bogor
oleh: Moritamomo

Yaa, begitulah arsitek lanskap, perlu mengetahui berbagai hal sekecil apapun, tapi tak perlu memampatkan sebanyak-banyaknya di pikiran. Hal ini dikarenakan menjadi seorang arsitek lanskap memerlukan berbagai bidang dan informasi yang banyak mengenai bidang studi lainnya, seperti kehutanan (vegetasi), kelautan (seascape), teknik arsitektur (gaya arsitektur dan bangunan), teknik sipil (teknis konstruksi lanskap jalan/bendungan/turap sungai) serta bidang lainnya. Hal ini sangat diperlukan guna merencanakan, merancang serta mengelola lanskap yang ideal. So, tertarikkah menjadi seperti Si Penekun ini? :))

Tunnel of Love


Wednesday, February 26, 2014

LOG (Living Out in the Garden)






















Project of  Redesign the Faculty of Forestry in IPB, Darmaga, Bogor District, West Java
by: Morita A Sari

Kawung Park

















Project of  Redesign Malabar Park, Bogor City, West Java
by: Morita A Sari