Friday, April 4, 2014

Pernahkah Merasa Disudutkan Karena Keputusanmu???

Kadang kita tak pernah mengerti mengapa seseorang bisa memutuskan untuk melakukan hal A, hal B, hal C, dan seterusnya. Mungkin di mata kita sekilas hanya terlihat anggapan umum bahwa bila seseorang yang melakukan hal A, maka dia seperti ini orangnya. Bila dia melakukan hal B, maka standar B akan muncul juga. Sepertinya, di dunia ini sudah tercipta standar-standar dan kriteria untuk semua hal yang dilakukan manusia. Standar bahwa hal itu bisa dikatakan baik atau buruk. Namun, apakah pernah terpintas bahwa tidak semua yang dikatakan tentang standar-standar itu selalu benar?. Ini tergantung kasus dan bagaimana sudut pandang anda melihat tentunya.

Terkadang untuk satu kasus saja, kita tak pernah tahu sebab yang jelas bila tidak menanyakan secara mendalam dan menyimaknya. Yang tersering dilihat adalah hanya saat suatu akibat muncul. Inilah yang nantinya disesuaikan dengan standar-standar pendapat manusia bahwa bila akibatnya begini, maka dia begitu orangnya. hoalaahhh!!!

Padahal, kita tak pernah mengetahui mengapa dia melakukan hal itu, membuat keputusan macam itu, sudut mana yang dia lihat. Ada pepatah yang mengatakan, "Dont JUDGE the book by its cover". Mungkin ini cocok untuk diterapkan kepada mereka yang hanya melihat luarnya saja, kulitnya saja tanpa mau tahu atau malas tahu akan keadaan yang sebenarnya. Semua prakiraan dikeluarkan berdasarkan standar-standar pendapat manusia yang sebenarnya tidak selalu benar. Bila standar itu menyatakan buruk, maka seumur hidup yang diingat hanya keburukannya saja. Namun, bila standar itu menyatakan baik, maka kebaikan akan tergerus cepat dengan standar yang buruk. Sungguh teganya.

Hidup itu memang bentuk traveling paling besar. Tanpa adanya pasang surut dan pengalaman dalam menyikapi masalah, hidup tidak akan berarti. Semakin bijak sikap untuk menyelesaikan dengan berbagai pertimbangan dan sudut pandang, maka dapat dikatakan semakin mantap keputusan itu diambil. Jadi, tolonglah, jangan sudutkan seseorang dengan keputusan yang menurut standar manusia itu buruk namun kau tak pernah mau menanyakan apa masalahnya dan mengapa. 


"Kadang seseorang berhenti peduli bukan karena ia sudah tak peduli lagi, tapi ia sadar bahwa kepeduliannya sudah tak dihargai"



Morita A sari_Bogor, 5 April 2014_02:48