Mungkin banyak yang belum mengetahui apa sih itu landscape atau lanskap atau arsitek pertamanan dulunya?. Banyak sekali bidang yang bisa digeluti di bidang arsitektur lanskap atau landscape architecture ini, mulai dari skala mikro, meso hingga makro. Intinya, menjadi arsitek lanskap tidak selalu berhubungan dengan taman, karena semua elemen di atas bumi ini termasuk pada bidang landscape. Contoh mudahnya, landscape bisa dibedakan menjadi beberapa bagian berdasarkan kriterianya dan keunikannya, seperti Streetscape (lanskap jalan), Urbanscape (lanskap perkotaan), Ruralscape (lanskap perdesaan), Settlementscape (lanskap permukiman), mountaineusscape (lanskap pegunungan), riparian landscape (lanskap riparian/sempadan), riverscape (lanskap sungai), seascape (lanskap laut), industrial landscape (lanskap industri) dan masih banyak lagi. Semua bentukan-bentukan lanskap itu tanpa kita sadari membentuk sebuah pola pola tersendiri (patch) yang pastinya dihubungkan oleh berbagai jalur-jalur (corridor). Kesatuan ruang-ruang tersebut menjadi sebuah "Pekerjaan Rumah" dari seorang arsitek lanskap agar tercipta keharmonisan, keseimbangan, keindahan dan kenyamanan antara manusia sebagai mahluk hidup dan juga sekelilingnya.
Ruralscape
Riverscape
Dalam prosesnya, secara akademis, pekerjaan arsitek lanskap dimulai pada tahap INVENTARISASI. Inventarisasi adalah proses yang mana seorang arsitek lanskap harus melakukan groundcheck atau pun pengambilan data pencitraan jarak jauh agar diperoleh data eksisting tapak yang akan dikerjakan atau menjadi proyek. Biasanya data menyangkut kemiringan lahan, topografi, iklim, vegetasi dan satwa, kualitas air, utilitas, persepsi masyarakat dan lainnya menyangkut semua hal tentang tapak. Biasanya seorang arsitek lanskap harus mencari data dalam bentuk spasial (peta-peta) maupun data kuantitatif atau kualitatif. Kemudian, setelah data terkumpul dapat dilakukan tahap ANALISIS menyangkut aspek-aspek yang dibutuhkan. Misalnya, analisis kesesuaian lahan untuk permukiman. Maka disana seorang arsitek lanskap harus mencari terlebih dahulu dengan literatur dan peraturan-peraturan yang ada tentang permukiman. Dari sanalah di dapat aspek-aspek yang mungkin dibutuhkan untuk dianalisis, seperti misalnya kemiringan lahan, jenis tanah, kadar bebatuan. dan iklim. Namun, analisis secara sederhana juga dapat dilakukan dengan teknis yang lain. Misalnya dengan meng-crosscheck titik-titik mana yang merupakan kendala apabila digunakan untuk kegiatan manusia kedepannya dan titik-titik mana yang merupakan potensi sehingga bisa dimanfaatkan dan dilestarikan keberadaannya. Maka, di tahap selanjutnya, yaitu SINTESIS, seorang arsitek lanskap harus bisa menyimpulkan berupa zonasi atau pembatasan, titik atau wilayah mana yang dapat dimanfaatkan untuk direncanakan atau didesain dan wilayah mana yang patut dihindari. Kemudian, seorang arsitek lasnkap dapat membuat Rencana Lanskap atau Site Plan bagi tapak tersebut. Hal ini bisa menyangkut perencanaan kawasan wisata, kawasan rekreasi, kawasan agroedutourism, kawasan pertanian, kawasan konservasi, kawasan permukiman tradisional dan masih banyak lagi bentuk-bentuk perencanaan yang mungkin dan dapat dilakukan oleh seorang arsitek lanskap. Gimana? keren kan? hohooo.
Tahap Inventarisasi
Oleh: Moritamomo
Tahap Analisis-Sintesis
Oleh: Moritamomo
Tahap Sintesis lainnya berupa Rencana Blok
Oleh: Moritamomo
Contoh Karya Perencanaan Lanskap untuk Jalur Kereta Wisata Kuliner di Kota Bogor
Oleh: Moritamomo
Selain merencanakan, seorang arsitek lanskap tentunya dituntut untuk bisa mendesain atau dalam arti lain menggambar atau mengkreasikan tapaknya menjadi sesuatu yang menarik, bermanfaat dan ekologis. Menarik disini dalam arti dapat menjadi sebuah "Point of View" atau daya tarik bagi manusia atau elemen lain di sekelilingnya. Menarik bisa dibuat dengan cara mendesain bentukan (form) yang unik, membubuhkan warna dan tekstur yang bisa menjadi ciri khas. Bermanfaat adalah saat desain yang dibuat dapat diimplementasikan dan digunakan oleh manusia sesuai dengan fungsinya, misalnya keberadaan taman kota dengan berbagai fasilitasnya, seperti lapangan bola, bulu tangkis, taman bermain anak, jogging track, picnic law sejatinya bisa dimanfaatkan sebagai ruang terbuka untuk aktivitas masyarakat kota. Terakhir yang tak pernah dilupakan dan merupakan ciri khas seorang arsitek lanskap adalah desain yang dibuat harus, kudu, penting dalam memperhatikan aspek EKOLOGIS. Hal ini tidak bisa diganggu gugat dikarenakan sebagai arsitek lanskap sudah seharusnya kita dapat menghadirkan kembali suasana hijau, sehat dan nyaman bagi keberlanjutan hidup semua mahluk hidup, baik manusia, tanaman maupun hewan. Seorang arsitek lanskap harus mampu menghadirkan kenyamanan ruang luar yang bermanfaat bagi aktivitas manusia dan juga habitat yang cocok bagi tanaman dan hewan.
Contoh Produk Desain Taman Malabar di Kota Bogor
oleh: Moritamomo
Yaa, begitulah arsitek lanskap, perlu mengetahui berbagai hal sekecil apapun, tapi tak perlu memampatkan sebanyak-banyaknya di pikiran. Hal ini dikarenakan menjadi seorang arsitek lanskap memerlukan berbagai bidang dan informasi yang banyak mengenai bidang studi lainnya, seperti kehutanan (vegetasi), kelautan (seascape), teknik arsitektur (gaya arsitektur dan bangunan), teknik sipil (teknis konstruksi lanskap jalan/bendungan/turap sungai) serta bidang lainnya. Hal ini sangat diperlukan guna merencanakan, merancang serta mengelola lanskap yang ideal. So, tertarikkah menjadi seperti Si Penekun ini? :))
Tunnel of Love